Definisi Konsepsual dan DefinisiOprasional Kreatifitas
· Definisi Konsepsual Kreatifitas
adalah suatu yang menggambarkan adanya hubungan antara
konsep yang khuss dengan konsep yang khusus dengan konsep yang akan diteliti.
Konsepsional juga digunakan untuk mendefinisikan pengertian di dalam
penelitian, agar tidak mengalami pembiasan dalam pengumpulan data hingga pada
tahap analiss pengertian
· Definisi Oprasional Kreatifitas
kreatifitas adalah Kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik
dalam bentuk ciri – cirri aptitude maupun non aptitude, baik
dalam karya baru maupun kombinasidengan hal – hal yang sudah ada, yang semuanya
itu relatifberbeda denganapa yang telah ada sebelumnya.
Kretivitas merupakan : “Kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci( suatu
gagasan”.(Munandar SCU, 1077)
II. Pengertian Kreatifias 4P ( Pribadi, Pendorong,
Proses, dan Produk )
STRATEGI 4P DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS
Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi
kreatifdan kemampuan mengungkapkan dirinya secara kreatif dalam
bidang dan kadar yang berbeda – beda. Yang penting dalam pendidikan adalah bahwa
bakat kreatif dapat dan perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
Pengembangan kreatifitas dengan pendekatan 4P
a. Pribadi,
Kreatifitas adalah ungkapan keunikan individu dalam
interaksi dengan lingkungan. Dari pribadi yang unik inilah
diharapkan timbul ide – ide baru dan produk – produk yang inovatif.
Definisi pada dimensi person adalah upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari
individu yang dapat disebut kreatif.
“Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people” (Guilford, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
“Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”
(Hulbeck, 1945 dikutip Utami Munandar, 1999)
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
“Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people” (Guilford, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
“Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”
(Hulbeck, 1945 dikutip Utami Munandar, 1999)
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
b. Pendorong,
Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan
dorongan dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa
apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari
dalam diri siswa sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat
kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula
dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang kurang
menghargai kegiatan kreatif anak mereka dan lebih memprioritaskan pencapaian
prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh rangking tinggi dalam kelasnya.
Demikian pula guru meskipun menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas
tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid yang banyak
maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas.
c. Proses,
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi
kesempatan untuk bersibuk secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang
siswa untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang
penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya
secara kreatif. Pertama – tama yang perlu adalah proses bersibuk diri secara
kreatif tanpa perlu selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkan produk
kreatif yang bermakna.
Definisi
pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses
berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.
“Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of thinking” (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001).
Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut :
Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu :
Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.
Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama (berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya.
Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti “oh ya”.
Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.
Dari dua pendapat ahli diatas memandang kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).
“Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of thinking” (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001).
Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut :
Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu :
Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.
Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama (berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya.
Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti “oh ya”.
Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.
Dari dua pendapat ahli diatas memandang kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).
d. Produk,
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk
kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana
keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (Kesibukan ,
kegiatan) kreatif. Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai
produk kreatifitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya
dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih
menggugah minat anak untuk berkreasi.
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya
mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan
oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah
elaborasi/penggabungan yang inovatif.
“Creativity is the ability to bring something new into existence”
(Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti menyimpulkan bahwa :
“Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik)”.
“Creativity is the ability to bring something new into existence”
(Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001)
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti menyimpulkan bahwa :
“Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik)”.
0 komentar:
Posting Komentar